Pages

Jumat, 25 Mei 2012

AKU CINTA KELUARGAKU

Terkadang, kalau sesuatu sudah hilang, barulah
muncul rasa sayang..Kalimat klise, tapi memang
benar! Dulu saya acuh tak acuh pada kaluarga. Saya
merasa "keluarga" hanya status dalam surat-surat
kependudukan. Hanya status akibat ikatan darah,
tanpa ada ikatan batin. Satya tidak peduli, merasa biasa saja.Pergi pagi pulang malam, rumah hanya
sekedar tempat tidur dan makan. Tapi, setelah saya tinggal sendiri berjauhan dari orang
tua, malah serting homesick! Akhirnya saya putuskan
untuk pulang ke Bogor tiap minggu. Dari situ saya
mulai merasakan bahwa keluarga saya amatlah
berharga. Dan saya baru merasakan apa yang
dinamakan "cinta" pada keluarga. Saya cinta keluarga saya! Bapa, mama, adik-adik...
Saya cinta keluarga saya, dengan kesederhanaan
mereka, tingkah lucu mereka, rencana-rencana masa
depan kami... Saya cinta keluarga saya, dengan serangkaian
kebiasaaan yang sering kami lakukan bersama. Tiap
minggu pagi kami serting jalan-jalan pagi ke mana
saja. Ke sawah, ke perumahan, ke lapangan Sempur,
atau sekedar ke rumah saudara. Jalan bareng, jajan
bareng.. Atau ketika saya, mama dan adik-adik ngobrol-ngobrol sambil masak. Tiap hari kami selalu menyempatkan makan
bersama..malah kadang-kadamng sengaja masak
nasi liwet. Makannya pakai daun pisang..nasinya
diamparin di daun pisang, di atasnya disiram syur
ikan teri+kacang panjang, ditambah lalap daun
singkong dan sambal terasi, kaita berlima makan bersama mengelilingi daun pisang lebar itu. Nikmat! Sering temen-temen kerja nanya kenapa saya selalu
pulkam tiap minggu. Jawabannya sederhana, karena
saya ingin bertemu dengan keluarga, tidur di rumah
sendiri, makan hasil masakan mama sendiri... Saya bersyukur punya bapak yang rela jumpalitan
sampe sakit cuma buat cari biaya kuliah saya. Saya bersyukur punya mama yang sabar, selalu
mengkhawatirkan saya. Padahal dulu kami ga akur!
Dan saya baru menyadari kalau mama menyanyangi
saya sepenuh hatinya, kasih sayangnya melimpah
ruah dan beliau tidak pernah meminta balasan.
Entah akan jadi seperti apa saya tanpa mama. Dulu, seluruh hidupku hanya untuk teman-temanku. Waktu, pikiran, kasih sayang, semua untuk sahabat- sahabatku. Sekarang, ruangan di hati ini juga diisi oleh keluargaku.

Masih cukup kok, ga perlu desak-desakan. (Apa coba?! ga jelas!) Sekarang, mumpung belum punya keluarga sendiri,
puas-puasin bareng keluarga!
Hahahaha...

Pokoknya aku cinta keluargaku, bagaimana pun
keadaannya!

http://www.facebook.com/Arunthelau

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan lupa berbagi ya sob