Kalau saya tanya, apakah cerita sedih dalam hidup
kalian? Pasti kalian akan jawab banyak. Tentunya selama hidup kalian
pernah merasakan yang namanya sedih, kecewa, terluka, sakit hati, dan
patah hati. Saya akan menceritakan sebuah cerita sedih yang dialami
sendiri oleh teman saya.
Lala adalah seorang wanita yang berusia 23 tahun. Di usianya yang masih
muda, karir yang dibangun oleh Lala terbilang sukses. Di tempat kerjanya
itu, Lala bertemu dengan seorang pria bernama Anto. Walaupun peraturan
di perusahaan tidak mengijinkan karyawannya untuk menjalin cinta, Lala
dan Anto tetap memutuskan untuk berpacaran.
Tanpa terasa 2 tahun telah berlalu. Hubungan Lala dan Anto tetap
terjalin meskipun tidak ada seorang pun karyawan kantor yang mengetahui
hubungan mereka. Pada suatu hari Anto berkata ingin melamar Lala. Pada
awalnya Lala bingung memutuskan pilihan. Salah satu dari mereka harus
ada yang keluar dari kantor kalau memang benar ingin menikah. Di satu
sisi dia merasa sayang untuk melepaskan jabatan yang sudah diperolehnya,
namun di sisi lain dia ingin menikah dengan Anto. Atas petimbangan yang
matang, Lala memutuskan untuk mengalah dan keluar dari kantor tanpa
meneruskan bekerja kembali.
Meskipun hari pernikahan sudah di depan mata, pekerjaan yang ditekuni
oeh Anto tidak memberikannya waktu untuk bersantai. Keseharian Anto
malah semakin sibuk ketika dia dipromosikan untuk jabatan yang lebih
tinggi. Tidak jarang Anto harus dinas ke luar kota untuk keperluan
pekerjaan. Lala hanya bisa pasrah dengan kesibukan Anto. Toh dia juga
seperti itu untuk masa depan mereka juga.
Hingga pada suatu hari datang kabar duka dari Anto. Travel yang
ditumpangi oleh Anto mengalami kecelakaan parah. Lala yang mendengar
kabar tersebut langsung menuju rumah sakit tempat Anto dirawat. Anto
mengalami pendarahan di otak. Kaki kanannya harus diamputasi karena
terjepit. Lala hanya bisa menangis melihat keadaan yang seperti itu.
Selama 2 hari Anto di rawat di rumah sakit tidak pernah seharipun Lala
meninggalkannya. Kondisi kesehatan Anto makin buruk dari hari ke hari.
Pada hari ke 3 Anto dinyatakan meninggal.
Lala merasa sangat terpukul dengan kejadian tersebut. Seharusnya kurang
dari sebulan lagi mereka akan menjadi pasangan suami istri. Namun
ternyata Allah berkehendak lain. Bagi Lala, hal ini adalah cerita sedih
yang tidak akan pernah usai. Hingga sekarang usianya sudah melebihi
kepala 3, Lala tetap memutuskan untuk sendiri. Baginya masih sangat
sulit melupakan bayangan Anto.
Memang sulit bagi seseorang menerima dengan ikhlas apa yang telah pergi.
Tapi percayalah, Allah sudah merencanakan yang terbaik bagi kita. Jadi
jangan pernah merasa hidup ini tidak adil.
Loketz Syair
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa berbagi ya sob