Pages

Kamis, 19 Juli 2012

CERPEN CINTA PALING SEDIH

Kita saling mencintai, tapi antara aku kamu, beda. kita di takdirkan sebagai musuh dalam peparangan esok hari. besok kita akan saling membunuh di medan perang, sbnarnya aku tak kuasa berperang denganmu, tapi kta baginda raja kami, aku harus seperti itu.

Hanya diam dlam kebimbangan saja, pagi yg tak ingn aku temui, kini aku temui, hari ini aku akn bertemu dg wanita yg aku cinta, tapi bukan untk brgandengan tngan, mlainkan kita akn sling membunuh sbgai musuh.

Aku takut hari ini, aku takut dia hnyut dlam gumpalan darah peperangan. apa harus aku tmpulkan sja pedangnya biar dia tak terluka, atau aku serahkan sja tubuh ini untuk di tusuknya, agar aku sja ayg hanyut kedalam gumpalan darah peperangan.

Dlam kebimbangan ini, aku berangakat brsma prajurit2 yg lainnya, berlari smbari mnunggangi kudua2 jantan nan gagah, mnuju pasir2 tandus tak berpnghuni.

-"Apakah aku sedang bermimpi, ataukah ini memang kenyatan dlam suatu peprangan ?"

prlhan kuda yg aku tunggangi ini mulai mlambat dlam larinya, rasa was was kbimbangan ini smakin aku rsakan, ketika ku lihat di sebrang sna, ku lhat prajurit2 yang lain dlam msuhku di peprangan hari ini, membawa wanita yg aku cintai dlam rombongan nya.

-"Ternyata ini bukan mimpi, aku benar - benar akan berperang dg wanita yg aku cintai, entah tubuh siapa yg akan mnjadi drah di hmparan pasir - pasir tandus itu." aku atau wanita yg aku cintai itu.

Angin yg berhmbus kncang mengadukan kedua klompok yg sling bermusuhan dlam peperangan. hamparan pasi pasir tandus tak berpnghuni, kini berubah mnjadi lautan darah berpnghunikan mayat mayat yg bergletakan tak braturan dlam peperangan.

jantung ini masih berdetak, tapi jiwa ini tlah kosong, ini bkan air hujan, ini air mta, adlah kesedihqan yg perlhan mulai membanjiri pipi yg tlah berdarah dlam peperangan.

Meskipun tangan tubuh ini sibuk berperang dg pedang yg ku ayunkan di tngan, tapi mtaku masih menatap wanita itu, aku takut dia mnjadi darah dlam peperangan ini.

Aku lihat tngannya masih sibuk berprang, smentara bibirnya menyuarakan sesuatu pdaku.

"Hei .., jngan posisikan mtamuk arahku, kau akan terluka"

-"Jangan pdulikan aku , lebih baik kau jga dirimu sendiri, biarkan tubuh ini mnjadi dlam peperangan"

"Aku tak ingin kau mnjadi drah dlam peperangan ini"

-"Biarkan sja aku mnjadi drah, agar pasukan mu yg lain tertawa melihatnya"

"Jika mreka tertawa, kau pikir aku juga akan tertawa ?"

Mendngar hal itu bibirku membisu bakl patung yg membeku di tengah gunung es.

"Kenapa kau diaam ?"

-"Aaaa kkkkk uuuuuu "

"dengarlah, mngkin mreka akan trtawa mlihatmu mnjadi drah, tpi tdk dg aku, aku akan mnangis jika kau mnjadi drah dlam peperangan ini"

-"Benarkah itu elsha?"

"Iya, aku mencintaimu kau jga mncintaiku, kita hrus berdiri, jngan smpai kita mnjadi drah dlam peprangan ini"

Saat itu aku hnya bsa diam dlam kebimbangan, aku terharu mendngar apa yg dia ktakan, smpai pipi yg brdrah ini, trbasuh air mta kebimbangan kepedihan !

Semakin lma kmi berprang , pasir2 tandus ini smakin memerah penuh darah, stengah dri prajurut2 kami sdah punah mnjadi mayat2 yg bergletakan d pasir tandus penuh darah.

Sdangkan msuhku dlam peperangan ini, lebih byak dri pasukanku skarang.

Panas matahari yg menyengat, mngeluarkan keringat dlam hati yg penat, aku msih berperang, mlawan mreka yg masih mnyerang, begitu pun dg elsha,wanita yg aku cintai yaitu musuhku dlam peprangan ini, dia berjuang dg epdang yg sudah memerah penuh darah.

Entah ada berapa mtanya, ketika dia sibuk dlam peperangannya, dia msih prhtikanku yg hampir puanh mnjadi darah !

'Awas dibelakangmuuuuu..."

Mendnar hal itu, aku lngsung mmbalikan bdan ini ke arah musuhku yg ada di blakangku.

-" Kau tk akan bisa mmbunuhku, khiiiiaaaaaaa ...., ssiiiiieeeeetttttttttttttttttttzzzzzzzz"

dan nsuh yg hmpir membunuhku, aku bunuh dg pedang penuh darah.

-" terima kasih elsha"

"Iyaa, hati2, "

Sampai akhirnya 37 dri setengah prajurit2ku yg tersisa, kini punah dlam pasir tandus yg memerah menjadi gumpalan darah. Mtaku smakin memrah dg kematian yg lainnya, dg tangan yg penuh dg robekan, aku ayunkan pedang yg ku gengngam dlam peperangan, smpai 30 org dri musuh2ku, berhasil aku bunuh.

Dlam keadaan ini, aku berperang dg 13 org, sdangkan musuh musuhku dlam peperangan ini, memiliki pasukan yg lebih banyak dr pasukan ku skarang. Meskipun tubuh ini tlah lelah, tapi pedang yg memerah penuh darh ini, masih ku ayunkan dlam peperangan. Tangan sbagian tubuh ini tlah penuh di lumuri darah2 musuh, langkah kaki ku pun mulai melemah ketika kulihat elsha wanita yg aku cintai dlam peperangan ini yaitu musuhku sndiri, tersayat pedang pasukanku di sbagian tubuhnya!

-"Elshaaaa ..., ???"

Melihat dia terluka, aku berteriak sembari menolongnya! Dg tubuh kaki yg terluka aku berlari mendekatinya !

Dg posisi yg masih lumayan jauh dr wanita itu, aku berteriak pada pasukanku yg berusha membunuh elsha .

-"Heiiii ...., hentikan jangan kau sakiti dia lagi"

="Diam kau, biarkan aku membunuhnya, dia musuh kita"

-"Dia musuh kita ?, tapi aku mencintainyaaa"

="Kenapa kau inii ?"

-"kau tak perlu tau, matilah kauuu .... sieettttzzzz .."

="Penghiaa a a a a a a a a ..."

smpai akhirnya, kawanku dlam peperangan ini aku bunuh dg pedang yg penuh darah menjadi gumpalan darah.

-"Kau tak apa2 elsha "

"Aku baik-baik saja, terima kasih"

Ku lihat saat itu air mtanya mengalir deras dg epresi wajah yg terlihat kesakitan !

-"Elsha, ku lihat kau sprti kesakitan ?"

"Aku tak apa apa, jangan terlalu mengkhawatirkanku"

-"Jelaslah aku mengkhawatirkanmu, aku mencintaimu, kau dengar itu ?"

"Aku tau, aku mngrti, tapi sebaiknya kau menjauh dr sini, aku tak ingin kita saling bunuh di sini"

Perkataan yg keluar dari mulut elsha saat itu, memaksa aku menjauh dr hdapannya, dg kepala menunuduk, aku berbalik berjalan pelan menuju pasukan lawan. Kami masih berperang di atas pasir tandus yg memerah penuh darah.

Matahari pun hampir tenggelam menyaksikan peperangan ini, sampai semua pasukanku punah menjadi gumpalan darah. Mataku pun semakin memerah melihat mreka mnjadi darah, tapi itu semua tak membuat aku lengah pasrah, aku masih berperang melawan mereka yg masih menyerang dg pedang yg ku genggam di tangan.

Saat itu aku berdiri bersama mayat2 yg bergeletakan di belakangku, sedangkan lawan yg aku hadapi, memiliki pasukan yg lebih banyak dariku.

-"Ayoo ... terusskaaan , aku tak takut dg jumlah kalian, khiaaaa"

Dg kaki kepala yg bercucuran darah, aku menyerang mereka dg pedang yg semakin memerah, ku lihat saat itu, salah stu dari pasukan mereka yaitu elsha, tiba2 menghentikan langkahnya dlam perangnya, lalu iya berteriak pdaku.

"Hatiii-hatii, lawan yg kau hadapi bukan satu"

-"Tenanglah, aku takan menjadi darah"

Dan tiga dr empat musuhku yg tersisa itu, telah berhasil aku bunuh.

-"Sekarang kita imbang, kau atau aku yg akan menjadi darah sekarang?.

="Kau salah, di belakangku masih ada elsha, mungkin kau yg akan menjadi darah"

Sejenak aku terdiam mendengar apa yg musuhku katakan. sampai akhirnya dia menyerang saat konsentrasiku hilang, saat itu pedang yg di ayunkannya, menusukku tepat di sebelah kiri dadaku. Aku tak sadarkan diri saat itu, yg ku lihat hanya tetesan darah yg keluar mengalir dari sbelah kiri dadaku.

Mungkin saat itu aku akan benar2 menjadi darah dlam peperangan ini, dlam tak sadar tak berdayanya aku, aku masih mendengar suara samar2 wanita, sepertinya itu elsha!

"Tiiidaaaakkkk ..., kau tak boleh menjadi darah dlam peperangan ini"

Ku lihat dia berlari ke arahku bersama pedang yg di bawanya, ku rasakan dia semakin mendekat, smpai akhirnya, kaki yg berdarahnya itu, tepat menginjak tanah yg berada di depanku.

-"Ee e e eellsshaaa"

Dg suara tak berdaya, aku menyapanya.

"Bertahanlah, kau tak boleh menjadi darah, kau harus berdiri bersamaku disi"

Tak ada sepatah katapun yg bisa ku ucapkan padanya, aku hnya bsa menangis mndengar apa yg di ktakannya .

Lalu wanita itu berdiri, melepaskan tangannya yg memangku wajahku, tiba2 mata sayunya memerah ketika menatap salah satu pasukannya yg tersisa, yg membuat aku lemah tak berdaya. lau dg nada kesal iya berbicara pda prajuritnya itu !

"Sekarang kau puaas, kau berhsil menjadikannya darah, tertawalah .. "

="Jelaslah aku puas, mari kita rayakan kemenanga

ini"

"Brengseek kauu, siiieeeeetttttttzz ...,"

Tanpa bnyak kta2 yg keluar dr mulut elsha, pedang yg memerah yg masih di genggam d tangannya, iya tusukan ke tengah2 perut prajuritnya sendiri.

"Maattiii kauuu"

Lalu dg tangan yg berdarahnya , iya pangku kembali wajahku yg sempat terkapar di pasir ini.

-"Els sha, kenapa kau membunuhnua ?"

"Biarlah, aku tak ingin melihatnya hidu"

-"Apa karena kau mencintaiku ?"

Sejenak dia diam, lalu dia berkata dg wajah yg mempesona,

"Iya, karena aku mencintaimu, aku membunuhnya'

Semakin deraslah air mta ini, saat ku dengar dia berbicara apa adanya pdaku, lalu ku teruskan pembicaraanku pda wanita itu, dg sua yg pelan tak berdaya.

-"Elsha, mungkin sampai disini rasa saling mencintai kita""Kenapa kau berkata seperti itu ?

-"A k u tak kuasa menahan nafas yg tersisia, aku akan menjadi gumpalan darah dalam peperangan ini"

Dg tangisnya elsha masih bersuara, berbicara padaku.

"Jangan bicara seperti itu, aku mhooon, aku tak ingin kau menjadi darah"

-"Aku tak bisa elshaa, ini permintaan terakhirku, peganglah tanganku, jangan kau lepaskan sbelum nyawa ini ku lepaskan"

Lalu wanita itumelepaskan pedangnya, memegang tanganku

"Kumohon bertahanlah"

-"Maafkan aku, tetap pegang tangannya, rsakan setap denyut nadinya"

Perlahan2 denyut nadi dalam tangannya yg elsha pegang mulai melemah.

Sampai akhirnya, di akhir kata,

-" AKU MNCINTAIMU ELSHA" yang aku ucapkan pdanya, denyut nadi dalam tanganku berhenti mati !

"Jaaaaangaaaan tinggaaaalkaaan aaaaakkkkkuuuuuu ... "

Jerit tak percaya elsha menggema di hamparan pasir tandus yg memerah penuh gumpalan darah, saat lelaki yg di cintainya kini pergi, hanyut menjadi gumpalan darah di pasir tandus yg memerah !

SELESAI

Loketz Syair

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan lupa berbagi ya sob