“Tu kan, tulisan kamu tuh banyak di share di facebook tanpa ngasih tau sumbernya!” lagi-lagi Ia menumpahkan kekesalannya
“Biar saja” kataku singkat
“Lah, bukannya kamu sendiri yang bilang kalo majang karya orang tuh etikanya nyantumin sumbernya, kalo enggak plagiat itu namanya” urainya dengan nada agak kesal. Kadang aku merasa dia jauh lebih kesal dari diriku
“Iya, aku memang selalu menyebutkan sumbernya jika itu bukan karyaku. Karena itulah bentuk penghargaan kita kepada siapapun yang telah bersusahpayah menuliskan karyanya” jawabku lagi
“Trus, kenapa kamu gak protes banyak karya kamu yang di copas tanpa ngasi tauk sumbernya, bahkan ada yang nyantumin nama lain sebagai penulisnya!” masih saja ngedumel
“Bagiku, jika tulisan itu bermanfaat untuk orang lain dan tersampaikan karena ada yang menyebarluaskannya, maka semoga ada sedikit amal yang kutorehkan. Jikapun ada yang mengklaim itu karyanya, bukankah Allah maha tahu?”
Dan lalu kukatakan padanya,
“Kedustaan hanya akan menjadikan manusia kerdil dihadapan siapapun. Aku menulis karenaNya, maka biarlah Allah saja yang membalasnya”
“So…” hmmm, seperti biasa menunggu kesimpulan
“Aku mengijinkan siapapun mensharenya sekalipun tanpa mencantumkan sumbernya, semoga Allah terus mengijinkanku menuliskan ilmuNya dan berbagi hikmah, dan kelak semoga jejak ini bisa meninggalkan kebaikan di belahan tempat manapun” kuberikan senyumku seperti biasanya
Bagiku, yang terpenting adalah jejakku, dan bukan namaku.
Loketz Syair
“Biar saja” kataku singkat
“Lah, bukannya kamu sendiri yang bilang kalo majang karya orang tuh etikanya nyantumin sumbernya, kalo enggak plagiat itu namanya” urainya dengan nada agak kesal. Kadang aku merasa dia jauh lebih kesal dari diriku
“Iya, aku memang selalu menyebutkan sumbernya jika itu bukan karyaku. Karena itulah bentuk penghargaan kita kepada siapapun yang telah bersusahpayah menuliskan karyanya” jawabku lagi
“Trus, kenapa kamu gak protes banyak karya kamu yang di copas tanpa ngasi tauk sumbernya, bahkan ada yang nyantumin nama lain sebagai penulisnya!” masih saja ngedumel
“Bagiku, jika tulisan itu bermanfaat untuk orang lain dan tersampaikan karena ada yang menyebarluaskannya, maka semoga ada sedikit amal yang kutorehkan. Jikapun ada yang mengklaim itu karyanya, bukankah Allah maha tahu?”
Dan lalu kukatakan padanya,
“Kedustaan hanya akan menjadikan manusia kerdil dihadapan siapapun. Aku menulis karenaNya, maka biarlah Allah saja yang membalasnya”
“So…” hmmm, seperti biasa menunggu kesimpulan
“Aku mengijinkan siapapun mensharenya sekalipun tanpa mencantumkan sumbernya, semoga Allah terus mengijinkanku menuliskan ilmuNya dan berbagi hikmah, dan kelak semoga jejak ini bisa meninggalkan kebaikan di belahan tempat manapun” kuberikan senyumku seperti biasanya
Bagiku, yang terpenting adalah jejakku, dan bukan namaku.
Loketz Syair
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa berbagi ya sob