Pelukku melingkar jantungmu. Dawai yang tak pernah kehabisan getar, berirama melantunkan rindu dan debar. Menggema nada cinta merangkai simfoni kehidupan kita. P
ada ramai air
terjun, pada angin yang berhembus di daundaun, pada kicauan
burung-burung dan rumpun bambu yang bersenandung. Senantiasa kita dengar
musik anggun yang menggetarkan jiwa.
Hanya kamu hatiku, dekapku. Tungku perapian yang selalu nyala, dalam kobaran cinta. Kehangatan menggenangi pipi dengan airmata. Mengubahnya menjadi gerimis yang melukis pelangi. Tubuhmu adalah selimut bagi jiwaku, aku adalah api perwujudan panasmu. Engkaulah gunung menjulang, akulah magma membara.
Biarkan cahaya matahari jatuh di wajahmu. Agar kunikmati senja keemasan. Bulumatamu ilalang bercahaya. Serumpun sajak cinta. Sehamparan dunia dan masa depan yang menjulang hingga nirwana. Bukankah kuciptakan hujan untuk menghapus debu-debu masa lalu. Bukankah kubalut langit dengan pelangi dan kupetik setangkai mawar untukmu. Dan sungguh, aku hanya mampu mencintaimu.
Loketz Syair
Hanya kamu hatiku, dekapku. Tungku perapian yang selalu nyala, dalam kobaran cinta. Kehangatan menggenangi pipi dengan airmata. Mengubahnya menjadi gerimis yang melukis pelangi. Tubuhmu adalah selimut bagi jiwaku, aku adalah api perwujudan panasmu. Engkaulah gunung menjulang, akulah magma membara.
Biarkan cahaya matahari jatuh di wajahmu. Agar kunikmati senja keemasan. Bulumatamu ilalang bercahaya. Serumpun sajak cinta. Sehamparan dunia dan masa depan yang menjulang hingga nirwana. Bukankah kuciptakan hujan untuk menghapus debu-debu masa lalu. Bukankah kubalut langit dengan pelangi dan kupetik setangkai mawar untukmu. Dan sungguh, aku hanya mampu mencintaimu.
Loketz Syair
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa berbagi ya sob