Sang senja mulai merajut mimpi dengan sulaman benang emas di peraduannya..
Saat semua mata mulai terbuai oleh lambaian tangannya..
Ada sembirat senyum terlukis di langit senja itu..
Sang senja terus merajut mimpi...
Dalam dekapan malam yang mulai menghampiri..
Kegelapan yang akan menghapus kemuning senja
di langit Tuhan..
Dalam buaian mimpi sang senja.
Sang senja tetap pada singgasana rindu yang mendalam...
Melihat malam dan siang yang terus berganti...
Tapi sang fajar tak pernah muncul meraihnya dalam singgasana rindunya.
Tak ada fajar setelah siang... dan tak ada fajar sebelum malam...
Sang Senja terus menanti bilamana sang fajar akan datang dari peraduannya..
Sekedar melambai dan ikut menyulam mimpi bersamanya..
Atau hanya memperlihatkan cahaya fajar yang begitu indah...
Tapi dalam hati... sang senja tau...
Bahwa fajar tidak akan muncul ketika sang senja hadir...
begitupun sebaliknya.. Senja tidak akan hadir jika Sang fajar muncul...
Karena Fajar dan Senja berada dalam dua dimensi waktu yang berbeda Tapi saling melengkapi..
Fajar hadir karena senja... dan senja ada untuk menyempurnakan Sang Fajar...
Loketz Syair
Dalam buaian mimpi sang senja.
Sang senja tetap pada singgasana rindu yang mendalam...
Melihat malam dan siang yang terus berganti...
Tapi sang fajar tak pernah muncul meraihnya dalam singgasana rindunya.
Tak ada fajar setelah siang... dan tak ada fajar sebelum malam...
Sang Senja terus menanti bilamana sang fajar akan datang dari peraduannya..
Sekedar melambai dan ikut menyulam mimpi bersamanya..
Atau hanya memperlihatkan cahaya fajar yang begitu indah...
Tapi dalam hati... sang senja tau...
Bahwa fajar tidak akan muncul ketika sang senja hadir...
begitupun sebaliknya.. Senja tidak akan hadir jika Sang fajar muncul...
Karena Fajar dan Senja berada dalam dua dimensi waktu yang berbeda Tapi saling melengkapi..
Fajar hadir karena senja... dan senja ada untuk menyempurnakan Sang Fajar...
Loketz Syair
0 Response to "SANG SENJA MENANTI FAJAR"
Posting Komentar