Hanyut dalam euphoria
lantunan musik untuk menutup perjamuan
hari itu, semua bubar
melangkah pergi meninggalkan tanah
lapang rumput-rumput hijau.
dengan beberapa gengam keceriaan
yang terus terbawa sepanjang jalan.
Sebelum berpisah,
kami lupa untuk melambaikan tangan.
hanya senyum bertemu
dengan senyum di beranda hati kami.
jauh dari sebuah sikap yang melankolis
sebenarnya setelah perjamuan itu,
kita sepakat dalam hati,
setelah ini tidak ada apa-apa lagi
antara seorang pejalan dengan
pemain musik pertunjukan di pesta perjamuan.
Sisa hidup ini telah terisi
dengan beragam jejak hati
dan lambaian tangan yang mengarak harapan
bahagia, tapi suatu ketika kenyataan berkata lain.
sering berakhir dengan elegi.
Baiklah sebagai penutup perjumpaan,
selalu aku bacakan isi dari Bhagavadgita;
“mereka semua dilahirkan ke dunia ini
karena darma..”
“lakukan kwajibanmu tanpa engkau
mengharap imbalan dari perbuatanmu..”
Seperti juga ketika engkau berpisah,
berlalu tanpa melambaikan tangan,
seolah engkau mengikhlaskan
semua yang engkau perbuat tanpa
harapan bakal dikenang dan dihargai.
Hidup adalah hari ini,
besok kita pun belum tahu apa
yang akan terjadi,
dan belum tentu juga kita akan selalu bermakna.
Loketz Syair
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Yang Pergi Tanpa Melambaikan Tangan"
Posting Komentar