setelah beribu jarak tempuh terlintasi
katamu, kau akan tunggu aku disini, ya di.si.ni . . .
seribu layang - layang telah kuterbangkan
merambah cakrawala, melintasi mega mendung
membelah lalu menyatukan, pedasnya siang, getasnya makan
menelan halilintar, guntur dan memluk erat endap kerinduan . . .
aku masih bertanya, dimakah sejatinya aku dan dirimu akan dipertemukan
dan aku pasrah karena yakin tak ada yang mampu menjawabnya
tetap kutambatkan perahuku disini
membumi sekaligus melangit
beribu layang - layangpun tetap akan kuterbangkan sampai waktu yang entah . . .
aku pasrah sekaligus bergairah !!!
Loketz Syair
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Misteri Sebuah Puisi"
Posting Komentar