Semut itu mulai nakal,
Menggerogoti daging-dagingku yang lapar
Tak ada pembagian bagi mereka
Tak ada yang bisa kubanggakan dari mereka
Semut-semut itu makin liar
Makin lapar melebihi laparku
Tuhan,
Mengapa aku begitu ketakutan hanya
Karena sepotong roti itu mereka keroyok
Mereka pikir mereka bisa menghabiskannya?
Tidak, aku entah kenapa tak akan membiarkan mereka
Kenyang,
Mungkin karena mereka hanya semut
Semut yang bisa kulibas kapan saja
Semut yang bisa kulindas semauku
Semut yang…
Tapi, kenapa aku merasa begini
Bukankah itu hanya sepotong roti sisaku semalam?
Bukankah mereka juga punya perut yang lapar?!
Tuhan,
Ternyata aku yang nakal.
Loketz Syair
0 Response to "TUHAN DAN SEMUT NAKAL"
Posting Komentar