>>> Loketz Syair

Dimalam ini

Dimalam ini
di malam ini…
tanpa kusadari aku menangis…
mengingatmu dan mengenangmu
sekian lama aku menunggumu…
sekian waktu yang berjalan aku mencarimu
menahan rasa rindu yang ada dihatiku
yang tak biasa ku tolak hati ini
aku merindumu
semakin merindumu
tak kenal lelah
aku mencoba mencarimu
tak kenal waktu
aku mencintaimu
tak kan kenal lelah
aku mencarimu
walau kemanapun bumi berputar
aku tetap merindumu
dimalam ini….

Sumber : Arun Delau

Memutus Asa

Memutus Asa
Hiruk tak lagi pikuk
Malam kembali temaram
Sekat senja terus turun, capai tanah dunia
Tak lama muncullah Kirana
Si Cantik yang anggun, gemulai nan bercahaya
Terbangun ia dari lelapnya
Keluar menyambut bintang-bintang Surga
Kakiku terus berjalan
Pulang ke haribaan
Hatiku pun lelah, lemah mengucap pasrah
Mengejar mimpi usai sudah

Sumber : Arun Delau

Sesal

Sesal
saat rasa sesal datang menghampiri wajah sendu
diriku tak kuasa untuk menahan mengeluarkan rasa itu
cinta nya yang dulunya untukku sekarang tak ada lagi
hanya rasa sesal dihati yang kurasakan
ingin mendapatkannya tapi tak mampu
tak tau harus bersikap apa
hatiku rasa sesal saat mengingat itu semua
apakah kamu tahu itu
teringat kan slalu  tentang kamu
walaupun sekeras  apapun kau menjauh
hatiku tetap punyamu
tak ada  yang lain hanya dirimu
kau teringat dan slalu teringat dibenakku
 tak tau harus bagaimana bisa ku ulang waktu
yang mana ku bisa memilikimu seutuhnya lagi
bisakah kau dekati aku lagi seperti dulu
kalau itu terjadi tak akan ku lepas dirimu lagi
aku janji akan hal itu ……….

Sumber : Arun Delau

Hidup yang Tiada Arti

Hidup yang Tiada Arti
ku tau…
kau telah pergi jauh meninggalkanku
tak selamanya semua kenganmu akan ku ukir
ku hanya mampu melepaskan mu
bagaikan air yang mengalir
ku ingin berpikir untuk tiada henti
akankah dirimu mampu menerimaku kembali
mampukah kau membuka pintu hati kecilmu untuk ku lagi
ku ingin terus hidup untuk tiada henti
apakah mungkin lukisan itu mampu menjelmakan dirimu untukku
kau hanya hayalan bagiku
kau hanya kenangan untuk ku
di setiap malam gelisahku tak menentu
ku hanya mampu meneteskan air mataku
ketika ku mengingat kenangan manismu bersamaku
sebuah kata-kata yang akan ku ucapkan
ketika kau menjauh pergi meninggalkanku
kau tak pernah sadari
betapa kau yang ku sayang
Tanpa mu hidupku kan berakhir
tanpa mu hidupku tiadalah artinya lagi
seuntas kata-kata manis itu menghilang
kau menyakiti aku
pernah aku menyakitimu
pernah aku berpaling darimu
pernahkah aku mengkhianatimu ??
pernahkah kau mengerti akan hadirku untuk mu ????
Kini ku hanya mampu menerima semua itu
kini ku hanya mampu menahan semua luka itu
mungkin aku yang salah
mungkin aku terlalu bodoh menahan luka
karenaku telah mencintaimu sepenuhnya hati ini
Oh Tuhan …
buka kan lah pintu hatinya untuk ku kembali
ku tak ingin semua ini terjadi
menimpah diriku
Setiap mendengar ketukan sepatu
mataku selalu melihat keluar jendela
dan setiap kali yang ku temukan
hanyalah batu , rumput ,angin yang berlalu ….
Mungkin ku hanya mampu menerima semua itu,
rasa sakit yang telah ku rasakan membeku ,
rasa sakit itu akan hilang jika kau kembali di pelukanku

Sumber : Arun Delau

Senyuman yang Mengingatkanku

Senyuman yang Mengingatkanku
waktu tidak akan pernah menghilang
jika kau memiliki senyuman
yang membuatku mengingat akan dirimu
senyumman mu mengingatkan ku ketika di waktu senja
hanya satu ungkapan yang ku punya
dan ku kan ingatkan kau pada cinta ku
waktu…
hari….
musim yang ku tempuh bagaikan embun
yang terucap hanyalah hati yang bimbang
ku tak mungkin pernah menyalahkan cinta mu
ku tak mungkin pernah menyalahkan diri mu
karna kau datang di saat ku membutuhkan mu
dan kau pergi di saat ku mengharapkan mu
mungkin semua ini kan berlalu
ku hanya bisa melepasmu
dan mengingat kenangan manis disaat bersamamu
ketika ku terbayang wajahmu
ketika ku mengingat senyumanmu
selalu ku ingat akan hadirmu disaat yang kita lalui
jika suatu hari
ku rindu padamu ku mohon kau kan hadir di pelukan ku
ku berharap kau dapat hadir di sisi ku untuk selamanya
di senyumanmu ..
ketika ku meyaksikan cinta mu tidak berujung
hingga hembusan nafas terakhir ku
selalu ingat kata-kata sayang yang kau ucapkan
maaf kan ku
jika ku pernah menyakiti mu
ku kan menghilang dari hadirmu untuk selamanya
Walaupun itu semua
Menyakiti ku

Sumber : Arun Delau

Jiwa Yang Sepi

Jiwa Yang Sepi
dalam ketidakberdayan ku
dalam ketidakpastian mu
dalam kediaman ku dan
dalam kebisuan mu membuat
semua jalan tanpa akhir
dalam ragaku dalam ketidakpastian mu
ku terus berharap akan datang hadir mu
ku persembahkan satu cinta buat mu

Sumber : Arun Delau

Dalam Kamar

Dalam Kamar
berjeruji hari kelam
berteman dengan lampu-lampu yang enggan bersinar
aku sendiri
tangisi setiap tarikan nafasku yang sia-sia
hingga kering mata
tak ada aksara dalam fikiran
suram
tak ada pena yang menari-nari
di atas kertas
hanya sebatang rokok
terselip dalam jemari
kepulan asap, mencekik
bagai pisau
memotong nadi, aliran darah.
bagaikan tali yang menarikku
dalam lembah kesunyian.
meniti tiap detik
yang masih gelap

Sumber : Arun Delau

Menunggumu

Menunggumu
hujan meniupkah buliran-buliran airnya
angin menghembuskan udaranya
aku duduk disini
menunggumu
matahari bersembunyi di balik awan
bulan pun enggan hadir
aku masih di sini
menunggumu
burung-burung berceloteh riang
jangkrik bernyanyi gembira
aku tetap di sini
menunggumu
dedaunan kehilangan warnanya
hembusan angin mencampakkannya dari tangkainya
aku selalu disini
menunggumu

Sumber : Arun Delau

Bingkai Malam

Bingkai Malam
Untukmu aku bertanya.
Tentang relung itu, relung malam
di pelupuk mentari.
Betapa aku berkali-kali hanyut melodi senjamu.
Untukmu juga, lihat pundak itu
pundak retak bingkai malam.
Betapa retaknya membuat relungku terjungkal.
Untukmu,
di bingkai malam ini rembulan bergurau.
Dia kata tetes permatamu biru.
Biru, benar, layaknya tiraimu,
Tirai hatimu membiru terhempas rembulan.
Andai engkau tahu.
Biorama irama malam penuh tanya.
Aku kira ini malam panjang.
Dan aku merasa, mungkin
sengaja ia tutup persegi cahaya, lagi
dengan tirai permata biru, seakan ingin
relung senyum mu tak lekas lepas
dari bingkai malamku.

Sumber : Arun Delau

Yang Pergi Tanpa Melambaikan Tangan

Yang Pergi Tanpa Melambaikan Tangan
Hanyut dalam euphoria
lantunan musik untuk menutup perjamuan
hari itu, semua bubar
melangkah pergi meninggalkan tanah
lapang rumput-rumput hijau.
dengan beberapa gengam keceriaan
yang terus terbawa sepanjang jalan.

Sebelum berpisah,
kami lupa untuk melambaikan tangan.
hanya senyum bertemu
dengan senyum di beranda hati kami.
jauh dari sebuah sikap yang melankolis
sebenarnya setelah perjamuan itu,
kita sepakat dalam hati,
setelah ini tidak ada apa-apa lagi
antara seorang pejalan dengan
pemain musik pertunjukan di pesta perjamuan.

Sisa hidup ini telah terisi
dengan beragam jejak hati
dan lambaian tangan yang mengarak harapan
bahagia, tapi suatu ketika kenyataan berkata lain.
sering berakhir dengan elegi.

Baiklah sebagai penutup perjumpaan,
selalu aku bacakan isi dari Bhagavadgita;
“mereka semua dilahirkan ke dunia ini
karena darma..”
“lakukan kwajibanmu tanpa engkau
mengharap imbalan dari perbuatanmu..”

Seperti juga ketika engkau berpisah,
berlalu tanpa melambaikan tangan,
seolah engkau mengikhlaskan
semua yang engkau perbuat tanpa
harapan bakal dikenang dan dihargai.
Hidup adalah hari ini,
besok kita pun belum tahu apa
yang akan terjadi,
dan belum tentu juga kita akan selalu bermakna.

Loketz Syair

Patah Hati

Patah Hati
aku bahagia sayang
melihatmu bahagia
meski kau bunuh aku
tapi aku bahagia
biarlah semua menjadi usang
seperti kisah angin dan hujan
akan selalu ada
tapi dengan rasa yang berbeda
tenanglah, aku paham
masih ada yang lebih dari cinta
lebih dari segalanya
karena hidup adalah sementara
aku akan kuat, pasti
untuk kamu bahagia, harus

Sumber : Arun Delau

Untuk Sahabat

Untuk Sahabat
Air mata kian terurai saat ku membaca dan meresapi setiap kata yang kau tulis sahabat
Banyak yang harus kupelajari darimu
Ketegaranmu…
Kepolosanmu…
Kesetianmu terhadap perasaan
Hebatnya seseorang yang menghiasi kehidupanmu
Mengajarkanmu…
Membimbingmu…
Melindungimu…
Hingga menjadikan kau malaikat bagi setiap orang
Sahabat…
Aku terlalu mencintai ketegaranmu dalam kelemahanku
Aku terlalu mencintai kepolosanmu dalam kedewasaanku
Aku terlalu mencintai ketulusanmu dalam penantianku
Sahabat…
Ajarku selalu bahasa kalbu

Sumber : Arun Delau

Lelah

Lelah
ada saatnya aku merasa lemah
seperti si tua tanpa tongkat
ada saatnya ku kehilangan harapan
meski hati terus menyemangati
ada kalanya aku ingin menyerah
walau hati tak pernah memberi
ada kalanya aku pasrah
merasa diri terlalu lelah
walau wajah ku hiasi senyum secerah mentari
sungguh adakalanya aku teramat rapuh

Sumber : Arun Delau

Maafkan Aku Cinta

Maafkan Aku Cinta
betapa ingin kukatakan bahwa aku masih sangat sayang padamu
betapa ingin jua kukatakan dengan lantang bahwa tak akan ada pengganti dirimu didalam hatiku
karena cinta ini abadi untukmu
sejuta kisah telahpun tercipta namun kini semua sirna
hanya meninggalkan serpihan kenangan terpahat rapi nan abadi
sempat jua tersirat rasa sesal…
‘mengapa itu harus kulakukan..?
namun karena takdir berkehendak membuatku rela berpisah walau hatiku tak ikhlas
kecupan terakhir dibatas kota cukuplah sebagai pelipur dalam rana hatiku
aku tahu engkau sangat terluka karena kepergianku…
tapi tahukah engkau perih didalam jiwaku ini melebihi perih yang engkau rasai…
suatu saat nanti kala engkau sadar…
mengapa aku pergi darimu…
harapku ada sejumput maaf datang dari hatimu untuk diriku…
dan jika nanti kita bersua rupa… tersenyumlah sebagai tanda engkau telah memaafkan aku…
biarkan hati ini lukai diri untuk tata istiadatmu…
untuk dia dan kebahagiaanmu…
izinkan aku mengiris perih yang ada untukmu
hanya do’a dan restu yang bisa kuberikan padamu
jauh dilubuk hati ini segumpal cinta masih bersemi tapi itu tak penting lagi untukmu…
bencilah diriku, aku pun rela engkau menganggapku penghianat dalam ingatanmu..
hingga ingatanmu lamur dimamah waktu dan sampai nanti…
sampai diambang hatimu bisa mengerti akan cinta suci yang kuusung untuk dirimu….

Sumber :  Arun Delau

Tercipta Bukan Untukku


Cinta ini semestinya tak harus
kujalani jika hatiku kan kembali
dibajak sepi
Kita telah sama - sama melewati
lautan suka dan duka
tangis dan tawa
Dimana ada aku pasti disitu juga
ada kamu
Hingga kini kuharus terima
kenyataan yang sesungguhnya
Luka kembali mengiris perih
ditelungkup hati
Nyeri kurasakan hingga
membuatku sukar tuk bernafas
Lafadz cintamu hanyalah senda
gurauan semata
Kenapa mesti luka merentas air
mata jika hati merasa rela
Waktu menjinjing hari seolah
kian lamban menemaniku
Kuterpasung dikeranda nestapa
dalam dingin air mata
Kasih….
Kau rangkum luka yang
terdalam untukku…
Mulanya kutak percaya namun
ini nyata dan kenyataannya aku
tak mampu menepis suratan
takdirku
”Kembali terluka karena cinta”
‘satu pesan untukmu…
Terimakasih Cinta atas
sempalan waktumu yang
tersedia untukku,
Kini kuharus sadari bahwa
dirimu bukanlah untukku…

Sumber : Arun Delau

Penantian Semu


Tak usah lagi
kau Bawa mentari itu
yang membakar semangatku,
Biarkan saja aku
Dalam Sepi malam malamku
Tanpa Rembulanmu yang menemani
Oh Gusti,
Hilangkanlah Raut wajah itu
Manja canda tawa itu,
Aku tak perlu Semua itu
Tak Perlu Biduk Indah itu
Biarkan Dermaga ini tetap kosong
Sebagai tempat untuk yang terpilih
Tak perlu biduk yang besar,
Tak perlu Biduk yang semu
Ialah hanya sekedar merapat namun tak bersauh
Cukuplah Biduk yang kecil
sederhana namun setia
Yang rela melabuhkan sauhnya,
Hanya untuk dermaga ini…

Sumber : Arun Delau

Sepotong Masa Lalu

Sorot mata mengarah pada sudut masa lalu
Dimana aku pertama melangkah di dunia yang baru
Pastilah dulu aku buta,
Hingga aku begitu memerlukanmu
Dan ingatlah ketika kita pertama berjabat tangan
Ada setetes embun memercik ditengah senja yang merekah
Aku harap itu bukan hanya siluet,
Tetapi mimpi yang akan menjadi kenyataan
Bertahun-tahun kita mengalami pasang surut,
Namun kuharap kita akan kembali
Seperti air laut yang tak bosan dengan pantainya
Kalaulah tak ada jalan pulang,
Aku selalu berharap kita selalu se-dunia
Bersama sebagai sahabat,
walau tak mungkin saling mengikat
Dan ingatlah satu hal,
Rasa yang tulus tak mungkin padam seperti lilin yang tertiup angin

Sumber : Arun Delau

Waktu


waktu membawaku berlari
begitu cepat,,
menarik paksa
tubuhku yang telah ringkih
memaksaku untuk tetap
menatap kedepan sembari
menghela nafas berat..
masa lalu…
ingin aku menolehnya walau untuk sebentar saja sekedar untukku
menghilangkan dahaga kerinduanku
akan masa_masa indah saat aku
masih memiliki cinta
saat ini sepertinya aku telah mati,, rasaku hilang entah kemana…
duka…
bahagia…
apapun namanya, semua bagiku sama tak ada lagi indah
yang dulu selalu membuatku tersenyum kini semua pecah,
berhamburan dan sirna ditelan linangan air mata
andainya aku mampu, aku ingin kembali kemasa itu, dimana ada senyum dan tawa
Saat ini aku ingin rasaku kembali
agar aku merasa hidup lagi,
aku ingin hatiku utuh lagi sebagai
mana dulu sebelum aku
mengenal cinta.

Sumber : Arun Delau

Persahabatanku Penuh Dosa


Kawan lama bercanda tawa
Terbahak terlihat gila
Bau alkohol menyelimuti udara
Tapi lawannya tak pula berat menerima
Ia sudah lama bersama
Terbagi rata bagi semua
Lima puluh dua untuk bertiga
Seratus empat untuk berlima
Begitu seterusnya
Namun kawanku tak mau
Semua hanya untuknya
Kini hanya ada lima puluh tiga
Ia dan mereka yang terkemas bersama
Mempercayakan nasib dari buatan manusia
Kawanku telah tersadar lama
Namun mereka itu candu
Kurang satu gemuruh membatu
Kini mereka hanya berbicara
Dengan berbagai hilang rasa
Dengan setumpuk temannya
Lima puluh dua yang telah setia
Dengan bertumpuk kalah
Ia berlumur darah
Kawannya hanya diam membisu
Sedang kawanku telah berlalu
Ke tempat itu
Dimana maaf selalu dinanti
Dimana lelah selalu dinanti
Dimana sesal selalu datang silih berganti
Tapi persahabatan itu tak berlalu
Berjuta turun berganti
Kawan lama ku telah pergi
Kawan baru ku datang kembali
Berbuat dosa bersamaku
Meski aku tak mau
Apa daya ku?
Hanya setumpuk kartu
Tugasku tuk diam membisu
Selama kawan-kawanku
Berbagi dengan ku
Bertumpuk dosa dari jalannya waktu

Sumber : Arun Delau

Putus Cinta


Aku tak merasa kalah dalam penantian ini
Aku hanya merasa lelah yang teramat sangat
Setelah mengurung hatiku dalam cinta yang tak pernah terjawab
Aku seperti tertusuk duri yang tak pernah kusadari
seberapa dalam meninggalkan luka perih
Menikmati sakitnya sampai tak terasa lagi luka telah mengalirkan darah
Begitu dalamnya cinta menghunjam hingga tak bisa kubedakan lagi antara tangis & tawa
Keduanya telah menjadi satu dalam butiran hampa
Terbata dalam kata
Tertatih dalam jejaknya
Tersia-sia tanpa bahagia
Aku mungkin belum kalah, tapi yang pasti aku mulai kecewa
Membawa kakiku berjalan menjauh dari cintamu
Perlahan tapi pasti
Tertahan tapi tak punya daya untuk kembali


Sumber : Arun Delau

Kehidupan


untuk hidup.. segalanya harus di lakukan…
untuk hidup.. kufikirkan apa yang terbaik…
untuk hidup.. aku mencoba untuk selalu sabar…
untuk hidup.. kuingin ada org yg selalu bsa jdi segala’a untukku…
untuk hidup.. kucari kebahagiaan yg sulit untuk di dapat…
untuk hidup.. aku mencoba merubah apa yang ada…
untuk hidup.. aku tersenyum…
untuk hidup.. aku mengalah…
untuk hidup.. aku menutup diri…
untuk hidup.. aku menangis…
untuk hidup aku tertawa…
untuk hidup aku berjalan dan berlari…
karena hidup ini membuatku berfikir apa yang akan terjadi bila aku hanya berdiam diri…

Sumber : Arun Delau

Ketulusan



Kasih sudah kupertaruhkan hidup ini bagi dirimu
Tetapi angin hari ini tetap terasa bukanlah milikku
Sebab tiupannya tidak lagi mampu menyejukkan hati
Tak seperti yang pernah kau janjikan dan bisikan
Lirih ditelingaku manakala kita khusuk mereguk manisnya cinta
Dan sekarang aku harus kembali menyapa sunyi
Sendiri diam bertahan ditengah kepungan kecemasan
Memilin milin suratan nasib dalam desah kegalauan

Kasih dengan apalagi dan harus bagaimanakah
Aku mesti memberi keyakinan kepada dirimu tentang
Cinta yang kugenggam dan kupersembahkan padamu
Selama ini seluruh dan sepenuhnya berselimut ketulusan
Tak ada segaris bingkai dusta yang coba kusembunyikan
Dan dari dirimu akupun hanya berharap ketulusan
Tak lebih dari itu sebagaimana telah kita sepakati
Lewat tatap mata dan halus kecupan bibir


Sumber Puisi : Arun Delau

Merenungi Makna Kegagalan



Apa yang timbul dalam benak anda ketika mendengar kata gagal ?

Kadang kegagalan membawa kita ke jurang keterpurukan hidup, tapi jika kita mampu flash back dari kegagalan yang kita alami, Insya Allah akan menghasilkan sebuah makna yang dapat menjadi guru untuk memperbaiki semua kegagalan kita dimasa lalu.

Sebagian besar dari kita melihat gagal sebagai suatu hal yang memalukan dan merupakan aib yang harus dihindari dalam hidup kita. Jika anda seorang mahasiswa, apa yang akan anda lakukan bila mendapatkan IP (Indeks Prestasi) di bawah 1? Harapan semua orang tentu ingin mendapatkan IP lebih dari 3.0, kalau yang terjadi sebaliknya, maka kita merasa itu merupakan sebuah tamparan telak yang menimpa kita.

Demikian juga dalam dunia pekerjaan. Di jaman modern
ini masih banyak kita dapati karyawan yang mencari ”orang pintar” hanya
untuk minta agar posisi jabatan mereka tidak di geser dan di mutasi ke
tempat yang ”kering”.

Apakah memang
kegagalan itu adalah suatu hal yang sedemikian mengerikan sehingga
begitu banyak orang yang tidak mau merasakan dan kalau bisa terhindar
dari kegagalan selama hidup mereka?

Sebuah artikel yang pernah aku baca mengatakan bahwa kegagalan memberikan kesempatan kepada kita untuk belajar mencari cara yang lebih baik untuk melakukannya. Kegagalan mengajarkan kita sesuatu hal baru dan menambah pengalaman kita.

Jadi kalau kita memandang kegagalan ada sebuah sukses yang tertunda, maka kita akan mendapatkan suatu pemahaman yang lebih utuh. Gagal
memang berarti tidak berhasil, tetapi bukan berarti kita akan terus
menerus tidak berhasil. Gagal hanyalah bersifat sementara, tetapi dari
kegagalan yang kita alami kita akan mendapatkan banyak hal baru yang
akan menambah wawasan dan pengalaman kita.

Salah satu contoh kisah hidup seseorang yang pernah mengalami kegagalan secara signifikan yaitu Soichora Honda yang kurang berhasil dalam dunia pendidikan di sekolahnya kaena terlalu banyak melamun dan mereka-reka aneka penemuan genisu, fisiknya lemah dan tidak tampan, sering mengalami kerugian dalam menjalankan usahanya dan nyaris bangkrut berkali-kali. Namun ia tetap survive dan bahkan ia dapat membuktikan dirinya sebagai seorang yang sukses dalam mewujudkan impian-impiannya dan dikenang sampai saat ini melalui brand motor HONDA yang memegang peranan sebagai pemimpin pasar dikelasnya.

Nelson Mandela yang pernah menjadi tahanan politik selama lebih dari 15 tahuh mendekam dalam penjara, namun kita semua tahu ia telah menjabat kedudukan sebagai seorang presiden.

Seorang fisikawan yang sangat genius yaitu Stephen Hawkings dengan kondisi tubuhnya yang nyaris lumpuh total dan dapat berjalan hanya karena bantuan kursi roda namun ia tetap memberikan banyak kontribusi dalam bidang ilmu pengetahuan fisika yang sangat berguna dan banyak dikagumi oleh ilmuan-ilmuan kelas dunia.

Ketika
mereka berjuang banyak kegagalan dan tantangan yang di hadapi, tetapi
hal itu semua bukannya membuat mereka menyerah malah membuat mereka
menemukan cara yang lebih baik dan menjadi berhasil.

Cara pandang
banyak orang mengenai kegagalan selama ini banyak yang tidak lengkap,
mereka hanya melihat suatu sisi bahwa gagal sama dengan tidak berhasil.
Tetapi lupa bahwa ada sisi lain dari ketidak berhasilan, ada suatu
kesempatan untuk bisa lebih berhasil.

Ketika kita
mengalami kegagalan, karena tidak lulus kuliah, gagal mencapai target,
gagal mendapatkan pasangan ataupun bermacam kegagalan lainnya. Kita
tidak berhenti, karena sebenarnya kegagalan yang kita alami sedang
mempersiapkan kita menuju kesuksesan melewati jalan lain yang harus
kita lewati. Maknailah kegagalan Anda dan jangan berhenti untuk
berusaha.

Bangkit dari Kegagalan

Sebagai manusia tentu kita memiliki perasaan dan emosi. Pada saat kita melakukan kesalahan ataupun kegagalan yang menurut kita sangat mengecewakan dan memalukan diri kira, tentu kita merasa kesal, sedih dan bingung. Tidak jarang pula kita mungkin marah terhadap diri kita sendiri. Jika kita memang merasakan hal yang sedemikian, kita berhak meluapkan kesedihan kita sejenak dengan menangis, menceritakan kekesalan maupun kesedihan kita kepada keluarga ataupun sahabat yang kita percayai.

Namun kita tidak boleh terus menerus terlarut dalam situasi dan kondisi seperti kita. Kita tidak boleh terus menerus menangisi keadaan kita, kita juga tidak boleh terus menerus marah terhadap diri kita dan mengatakan bahwa kita adalah orang yang paling bodoh dan paling gagal.

Kita tidak berhak mengklaim diri kita seperti itu karena masih banyak orang yang lebih gagal dari kita yang tidak kita ketahui, selain itu juga perbuatan tersebut akan menghalangi kita untuk meraih kesuksesan yang sedang menanti untuk kita raih.

Kegagalan bukan merupakan suatu hal yang patut kita tangisi dan disesali terus menerus, karena tangisan tidak akan mengubah kegagalan yang telah menimpa kita, namun kita harus berbesar hati karena kita telah memiliki pengalaman yang mungkin tidak dimiliki oleh orang lain.

Bangkit kembali dari kegagalan memang bukan hal yang mudah, namun juga bukan merupakan hal yang mustahil. Yakinlah kita akan berhasil.

Sumber : Arun Delau

Ketika Anda Jatuh



” KETIKA ANDA JATUH …………
KETIKA ANDA GAGAL………….
KETIKA ANDA TIDAK MEMILIKI APA-APA………..
SESEORANG YANG BERSAMA ANDA………ADALAH TEMAN SEJATI ANDA
KETIKA ANDA BERHASIL………..
KETIKA ANDA KAYA………………….
KETIKA ANDA DAPAT MEMILIH DAN DUNIA SEAKAN MILIK ANDA………………….
SESEORANG YANG BERSAMA ANDA……….BUKANLAH TEMAN SEJATI ANDA ,
IA MENGINGINKAN SESUATU DARI ANDA. “
“PANDANGLAH SEGALA SESUATU DARI BERBAGAI SUDUT……..JADILAH BIJAKSANA “.
“MUSUH TERBESAR MANUSIA ADALAH DIRINYA SENDIRI “

Sumber : Arun Delau

Makna Kesuksesan


Sukses tidak diukur dari posisi yang dicapai seseorang dalam hidup, tapi dari kesulitan-kesulitan yang berhasil diatasi ketika berusaha meraih sukses.

Sumber : Arun Delau

Tiada Hidup Tanpa Kegagalan



" Tiada hidup tanpa kegagalan, Kekalahan dan Kejatuhan...
Air sungai menuju laut melawati jalan yang berliku...
Brdirilah tegak kembali...
Jangan memandang kebelakang , Masa lalu telah berlalu...
Hidup berjalan terus..."

Sumber : Arun Delau

Bila Anda Puas Berikan Komentar