Seandainya waktu adalah aliran air. Tentunya waktu dapat berbelok arah
bahkan berbalik. Jika waktu dapat dibengkokkan, maka akan ada orang yang
waktunya lebih lambat dari yang lain. Orang-orang itu adalah mereka
yang berada di jarak terjauh dari muara yang harus mencapai suatu titik
lebih lama daripada kerabatnya yang lebih pendek. Apa yang terjadi
dengan orang-orang pada waktu ini?
Mereka akan menjalani segala sesuatunya dengan lambat sekali. Menikmati
masa muda lebih lama. Bercengkerama dengan kekasih dengan leluasa.
Tertidur tanpa buru-buru terlambat. Mereka berpikiran bahwa hidup harus
dinikmati. Bahwa waktu sangat melimpah bagi mereka.
Berbeda dengan orang-orang yang berada di jarak tersempit dari pusat.
Besi yang memadat. Waktu bak pelari yang siap menerkammu bila kamu
ketinggalan. Mereka yang hidup di daerah ini adalah orang-orang efisien.
Mereka harus menyelesaikan semuanya sebelum hari berganti. Mereka tahu
waktu mereka tidak banyak.
Suatu saat kedua waktu ini berjalan beriringan. Seperti halnya dua
aliran sungai yang saling bertemu. Tentu mereka akan berbicara tentang
pengalaman mereka masing-masing. Si A dari waktu adalah harta tak
berbatas, akan mengatakan bahwa mereka menceritakan seberapa banyak
kenikmatan yang mereka dapat. Sementara si B dari waktu adalah tabungan
yang harus disimpan menceritakan seberapa banyak yang telah mereka raih.
Masing-masing punya alasan mengapa mereka menyenangi kehidupan mereka.
Sama seperti dunia ini, ada yang berjalan lebih lambat namun dapat
melihat bunga bermekaran di taman, sementara ada yang berlari karena
sudah tahu apa yang mereka tuju. Toh pada akhirnya aliran-aliran ini
akan sama-sama menuju sang pengumpul. Bahwa mereka akan menuju
ketiadaan. Ketika ketinggian tidak lagi berperan. Ketika waktu menjadi
tak berharga. Ketika semua menjadi tiada.
Seandainya waktu dapat dimanipulasi. Waktu tidak lagi bergerak sendiri
dengan kecepatan konstan tanpa batas waktu yang ditentukan. Waktu dapat
diatur seperti kita memencet remote pada televisi. Dia dapat mundur,
maju, berhenti, dipercepat, atau diperlambat. Jika seseorang menekan
tombol dipercepat, dia akan terlempar ke masa depan tanpa banyak
mengetahui seberapa banyak jalan yang ditempuh. Dia akan mendapati
dirinya telah menjadi tua dan menyesali waktu yang tidak dinikmati.
Jika orang itu memencet tombol rewind (mundur) waktu akan menggelinding
ke belakang. Air hujan yang jatuh kembali keawan. dia akan mendapati
dirinya menjadi lebih muda dan kuat. Tapi ada dilemma disini, orang
tersebut tidak akan berani untuk bertindak karena takut masa depan yang
terjadi tidak mereka inginkan. Pada akhirnya mereka akan hidup dengan
ketakutan karena pengetahuan mereka. Jika orang tersebut menekan tombol
memperlambat, karena kebahagiaan yang mereka dapat sekarang tidak ingin
hilang lebih cepat, mereka akan mendapati bahwa mereka berada dalam
pelukan yang terkasih lebih lama. Bahwa senyum anak yang menggetarkan
tidak akan hilang, kejadian ini lama sekali. bahagia menjadi biasa. Dan
akhirnya tidak ada lagi kebahagiaan.
Banyak yang menganggap kembali ke masa lampau adalah hal yang mustahil.
Karena jika anda terlempar ke masa anda masih remaja, maka dalam riwayat
waktu anda saat remaja ada seseorang yang merupakan diri anda di masa
depan. Seandainya anda di masa depan bertemu dengan anda di masa
remaja, maka anda di masa remaja akan mengingat kejadian tersebut.
Mungkin sekali bahwa anda dari masa depan telah tahu bahwa anda akan
bertemu anda yang masa depan saat anda masih remaja. Sementara anda masa
remaja yang anda dari masa depan temui kemungkinan besar akan
menemukan mesin waktu dan menemui anda dari masa lalunya. Tapi bisa saja
semua itu tidak terjadi. Anda dari masa depan bisa saja membuat mesin
waktu bukan
Karena melanjutkan riwayat ditemui dari masa lalu dan belum tentu anda
masa remaja akan membuat mesin waktu. Disini anda bukan satu orang. Anda
adalah tidak terbatas yang hidup berbeda di dimensi yang berbeda.
Seperti anda bercermin sambil membawa cemin.
Loketz Syair
Home » Archive for Mei 2012
Lelaki Dan Air Mata
Tabukah
jika air mata menetes
dari seorang laki-laki?
Begitu rendahkah
jika ia mengurasnya
hanya karena cinta?
Ada saatnya
bungapun akan layu
ketika mekarnya
tak lagi terjaga
Begitupun ketika cinta
telah menyayat dada
ia akan terluka
lalu air matapun tercipta
Tabukah,
jika air mata menetes
dari seorang laki-laki?
Haruskah ia selalu
dengan harga diri
sementara hati berkata
ingin menangis,meronta?
Begitu rendahkah
jika ia mengurasnya
hanya karena cinta?
Loketz Syair
jika air mata menetes
dari seorang laki-laki?
Begitu rendahkah
jika ia mengurasnya
hanya karena cinta?
Ada saatnya
bungapun akan layu
ketika mekarnya
tak lagi terjaga
Begitupun ketika cinta
telah menyayat dada
ia akan terluka
lalu air matapun tercipta
Tabukah,
jika air mata menetes
dari seorang laki-laki?
Haruskah ia selalu
dengan harga diri
sementara hati berkata
ingin menangis,meronta?
Begitu rendahkah
jika ia mengurasnya
hanya karena cinta?
Loketz Syair
Posted by Loketz Syair
at 10.54,
Add Comment
Read more
Mengenal Arti Sebuah Tangisan Bagi Pria
Dari tangisan, Anda bisa melihat kepribadian si dia atau hal yang sedang dialaminya.
Menangis adalah hal wajar sebagai
pelampiasan emosi. dari tangisan, Anda juga bisa melihat kepribadian
seseorang atau hal lain yang sedang dialaminya.
Dibandingkan wanita, pria memang
cenderung jarang menangis. Jika memang Anda menemukan pasangan atau
teman pria sedang menangis, cobalah untuk memperhatikannya, dan ketahui
empat arti tangisan pria berikut, seperti dilansir dari Shine.
Pandangan
budaya mengungkapkan kalau pria tidak boleh menangis. Hal ini membuat
banyak pria menutupi emosinya, bahkan ketika sedang merasa bahagia.
"Ekspresi perasaan yang ingin
ditunjukkan pria dan dianggap lebih diterima justru kemarahan dan gairah
seksual," kata William July, PhD, penulis buku Tin Man.
Meskipun seorang pria berusaha menutupi
saat ia menangis, sebenarnya ia membutuhkan membutuhkan dukungan. Jika
menurut Anda ia lebih diam dari biasanya dan melihatnya menangis
diam-diam, cobalah tanyakan keadaannya. Pria memang tak suka bercerita,
tetapi ia tetap membutuhkan kelembutan dan dukungan untuk menenangkan
emosinya.
Meskipun
pria sedang sangat sedih, tetapi banyak yang menahan diri untuk tidak
menangis. Pria cenderung merasa sebagai pelindung dan tak ingin terlihat
lemah dengan menangis di depan pasangannya.
"Karena ia ingin terlihat tangguh dan
jantan, perhatian utamanya adalah melindungi dan memastikan pasangannya
merasa aman," kata Scott Kudia, PhD, penulis "If This Is Love, Why Am I
Unhappy?"
Karena pria sangat tidak nyaman dengan
menunjukkan emosi, berarti dia akan berusaha untuk mengatasi masalah
dengan keadaan tenang dan tegar, serta menahan tangis. Tetapi hal ini
membuat dirinya bermasalah dalam mengekspresikan emosi, baik verbal
maupun fisik. Akibatnya pria cenderung diam dalam waktu lama dan sulit
diajak berkomunikasi.
Ketika
sesuatu yang direncanakan dengan matang tidak berjalan dengan baik,
pria bisa saja menangis. Frustasi, kecewa, marah, sedih bercampur jadi
satu.
"Jangan salahkan air mata pria, karena perasaannya yang sensitif," kata George Weinberg, PhD, penulis buku Why Men Won't Commit.
Berikan pelukan hangat dan biarkan ia mengekspresikan emosinya dengan menangis. Temani hingga ia benar-benar merasa tenang.
Tak
masalah jika seorang pria bisa menangis dalam segala situasi emosional
atau mungkin saat menonton film. Justru itu merupakan gambaran kalau
dirinya adalah priabadi yang seimbang.
"Itu menunjukkan ia adalah orang yang
seimbang, antara sisi maskulinitas dan emosional. Kemungkinan ia bisa
jadi komunikator yang baik," kata Kudia.
Pria tipe ini juga tidak bermasalah
dalam menunjukkan perasaan dan emosinya. Bisa jadi ia tipe pria yang
romantis dan sangat mudah diajak berbicara.
Loketz Syair
Loketz Syair
Posted by Loketz Syair
at 10.43,
Add Comment
Read more
Cerita Sedih yang Takkan Usai
Kalau saya tanya, apakah cerita sedih dalam hidup
kalian? Pasti kalian akan jawab banyak. Tentunya selama hidup kalian
pernah merasakan yang namanya sedih, kecewa, terluka, sakit hati, dan
patah hati. Saya akan menceritakan sebuah cerita sedih yang dialami
sendiri oleh teman saya.
Lala adalah seorang wanita yang berusia 23 tahun. Di usianya yang masih muda, karir yang dibangun oleh Lala terbilang sukses. Di tempat kerjanya itu, Lala bertemu dengan seorang pria bernama Anto. Walaupun peraturan di perusahaan tidak mengijinkan karyawannya untuk menjalin cinta, Lala dan Anto tetap memutuskan untuk berpacaran.
Tanpa terasa 2 tahun telah berlalu. Hubungan Lala dan Anto tetap terjalin meskipun tidak ada seorang pun karyawan kantor yang mengetahui hubungan mereka. Pada suatu hari Anto berkata ingin melamar Lala. Pada awalnya Lala bingung memutuskan pilihan. Salah satu dari mereka harus ada yang keluar dari kantor kalau memang benar ingin menikah. Di satu sisi dia merasa sayang untuk melepaskan jabatan yang sudah diperolehnya, namun di sisi lain dia ingin menikah dengan Anto. Atas petimbangan yang matang, Lala memutuskan untuk mengalah dan keluar dari kantor tanpa meneruskan bekerja kembali.
Meskipun hari pernikahan sudah di depan mata, pekerjaan yang ditekuni oeh Anto tidak memberikannya waktu untuk bersantai. Keseharian Anto malah semakin sibuk ketika dia dipromosikan untuk jabatan yang lebih tinggi. Tidak jarang Anto harus dinas ke luar kota untuk keperluan pekerjaan. Lala hanya bisa pasrah dengan kesibukan Anto. Toh dia juga seperti itu untuk masa depan mereka juga.
Hingga pada suatu hari datang kabar duka dari Anto. Travel yang ditumpangi oleh Anto mengalami kecelakaan parah. Lala yang mendengar kabar tersebut langsung menuju rumah sakit tempat Anto dirawat. Anto mengalami pendarahan di otak. Kaki kanannya harus diamputasi karena terjepit. Lala hanya bisa menangis melihat keadaan yang seperti itu. Selama 2 hari Anto di rawat di rumah sakit tidak pernah seharipun Lala meninggalkannya. Kondisi kesehatan Anto makin buruk dari hari ke hari. Pada hari ke 3 Anto dinyatakan meninggal.
Lala merasa sangat terpukul dengan kejadian tersebut. Seharusnya kurang dari sebulan lagi mereka akan menjadi pasangan suami istri. Namun ternyata Allah berkehendak lain. Bagi Lala, hal ini adalah cerita sedih yang tidak akan pernah usai. Hingga sekarang usianya sudah melebihi kepala 3, Lala tetap memutuskan untuk sendiri. Baginya masih sangat sulit melupakan bayangan Anto.
Memang sulit bagi seseorang menerima dengan ikhlas apa yang telah pergi. Tapi percayalah, Allah sudah merencanakan yang terbaik bagi kita. Jadi jangan pernah merasa hidup ini tidak adil.
Loketz Syair
Lala adalah seorang wanita yang berusia 23 tahun. Di usianya yang masih muda, karir yang dibangun oleh Lala terbilang sukses. Di tempat kerjanya itu, Lala bertemu dengan seorang pria bernama Anto. Walaupun peraturan di perusahaan tidak mengijinkan karyawannya untuk menjalin cinta, Lala dan Anto tetap memutuskan untuk berpacaran.
Tanpa terasa 2 tahun telah berlalu. Hubungan Lala dan Anto tetap terjalin meskipun tidak ada seorang pun karyawan kantor yang mengetahui hubungan mereka. Pada suatu hari Anto berkata ingin melamar Lala. Pada awalnya Lala bingung memutuskan pilihan. Salah satu dari mereka harus ada yang keluar dari kantor kalau memang benar ingin menikah. Di satu sisi dia merasa sayang untuk melepaskan jabatan yang sudah diperolehnya, namun di sisi lain dia ingin menikah dengan Anto. Atas petimbangan yang matang, Lala memutuskan untuk mengalah dan keluar dari kantor tanpa meneruskan bekerja kembali.
Meskipun hari pernikahan sudah di depan mata, pekerjaan yang ditekuni oeh Anto tidak memberikannya waktu untuk bersantai. Keseharian Anto malah semakin sibuk ketika dia dipromosikan untuk jabatan yang lebih tinggi. Tidak jarang Anto harus dinas ke luar kota untuk keperluan pekerjaan. Lala hanya bisa pasrah dengan kesibukan Anto. Toh dia juga seperti itu untuk masa depan mereka juga.
Hingga pada suatu hari datang kabar duka dari Anto. Travel yang ditumpangi oleh Anto mengalami kecelakaan parah. Lala yang mendengar kabar tersebut langsung menuju rumah sakit tempat Anto dirawat. Anto mengalami pendarahan di otak. Kaki kanannya harus diamputasi karena terjepit. Lala hanya bisa menangis melihat keadaan yang seperti itu. Selama 2 hari Anto di rawat di rumah sakit tidak pernah seharipun Lala meninggalkannya. Kondisi kesehatan Anto makin buruk dari hari ke hari. Pada hari ke 3 Anto dinyatakan meninggal.
Lala merasa sangat terpukul dengan kejadian tersebut. Seharusnya kurang dari sebulan lagi mereka akan menjadi pasangan suami istri. Namun ternyata Allah berkehendak lain. Bagi Lala, hal ini adalah cerita sedih yang tidak akan pernah usai. Hingga sekarang usianya sudah melebihi kepala 3, Lala tetap memutuskan untuk sendiri. Baginya masih sangat sulit melupakan bayangan Anto.
Memang sulit bagi seseorang menerima dengan ikhlas apa yang telah pergi. Tapi percayalah, Allah sudah merencanakan yang terbaik bagi kita. Jadi jangan pernah merasa hidup ini tidak adil.
Loketz Syair
Posted by Loketz Syair
at 10.38,
Add Comment
Read more
Jangan Sia-Siakan Hidup "Renungan"
Suatu
hari ada seorang gadis buta yg sangat membenci dirinya sendiri. Karena
kebutaannya itu. Tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci
semua orang kecuali Kekasihnya selalu ada disampingnya untuk menemani dan menghiburnya. Dia berkata
akan menikahi gadisnya itu kalau gadisnya itu sudah bisa melihat.
Suatu
hari, ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepada gadisnya itu Yang
akhirnya dia bisa melihat semua hal, termasuk kekasih gadisnya itu.
Kekasihnya bertanya kepada gadisnya itu, Sayang... sekarang kamu sudah bisa melihat dunia. Apakah engkau mau menikah denganku ? Gadis itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnya itu ternyata buta. Dan dia menolak untuk menikahi si pria pacar-nya itu yg selama ini sudah sangat setia sekali mendampingi hidupnya selama si gadis itu buta.
Dan akhirnya si Pria kekasihnya itu pergi dengan
meneteskan air mata, dan kemudian menuliskan sepucuk surat singkat kepada
gadisnya itu,”Sayangku, tolong engkau jaga baik-baik ke-2 mata yg telah aku
berikan kepadamu.Kekasihnya bertanya kepada gadisnya itu, Sayang... sekarang kamu sudah bisa melihat dunia. Apakah engkau mau menikah denganku ? Gadis itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnya itu ternyata buta. Dan dia menolak untuk menikahi si pria pacar-nya itu yg selama ini sudah sangat setia sekali mendampingi hidupnya selama si gadis itu buta.
Kisah di atas memperlihatkan bagaimana pikiran manusia berubah saat status dalam hidupnya berubah. Hanya sedikit orang yang ingat bagaimana keadaan hidup sebelumnya dan lebih sedikit lagi yang ingat terhadap siapa harus berterima kasih karena telah menyertai dan menopang bahkan di saat yang paling menyakitkan.
Marikita coba renungkan bersama :
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Hari ini sebelum engkau berpikir untuk mengucapkan kata- kata kasar Ingatlah akan seseorang yang tidak bisa berbicara
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Hari ini sebelum engkau berpikir untuk mengucapkan kata- kata kasar Ingatlah akan seseorang yang tidak bisa berbicara
Sebelum engkau mengeluh mengenai cita rasa makananmu, Ingatlah akan seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan
Sebelum engkau mengeluh tentang suamimu, ingatlah akan seseorang yang menangis kepada Tuhan untuk meminta penyembuhan sehingga suaminya TIDAK LUMPUH seumur hidup
Hari ini sebelum engkau mengeluh tentang hidupmu, Ingatlah akan seseorang yang begitu cepat pergi ke alam kubur dengan masih menyertakan kemiskinannya
Sebelum
engkau mengeluh tentang anak-anakmu ingatlah akan seseorang yang begitu
mengharapkan kehadiran seorang anak, tetapi tidak mendapatnya
Dan
ketika engkau lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu Ingatlah akan para pencari
kerja, orang cacat dan mereka yang menginginkan pekerjaanmu
Dan
ketika beban hidup tampaknya akan menjatuhkanmu, pasanglah senyuman di wajahmu
dan berterima kasihlah pada Tuhan karena engkau masih hidup dan ada di dunia
ini
Hidup adalah anugerah, syukurilah, jalanilah, nikmatilah dan isilah hidup ini dengan sesuatu yg bermanfaat untuk umat
Nikmatilah
dan beri yang terbaik di setiap detik dalam hidupmu, karena itu tidak akan
terulang lagi untuk waktumu selanjutnya
Semoga bermanfaat :)
Semoga bermanfaat :)
Loketz Syair
Posted by Loketz Syair
at 23.08,
Add Comment
Read more
Langganan:
Postingan (Atom)