>>> Loketz Syair

PEREMPUANKU

seusai cerita malam itu, kau seduh candu di secangkir kopi dan menyelimutiku dengan bara ragamu, terbesit kata rancu tentang janji, hingga kubiarkan keraibanmu menelan rinduku, sekedar rupa kabar yang kau umbar pada lorong kenang yang tak sabar.

semoga kau ingat, sengatan kesumat yang tinggalkan bercak hitam di tengkuk dan lenganku.

ketika itu, belum usai kulukis pemandangan indah d

i tubuhmu, namun kau keburu diserbu, dan aku hanya terkantuk menunggu giliran serdadu yang jilat peluhmu sungguh tragis, setitik tangis atau ringis tak kulihat di rautmu.

sementara hanya harap yang kudekap, seperti lantai usang yang berkerak. Setiup redup sayup ingatku, kusampaikan lewat toa masjid, musholla dan orkestra pada pesta perkawinan karibmu, agar sampai jua kabarmu pada goresan pallet dan kuas yang kulukiskan di tubuh dan kemukusmu serta mulutmu yang meracau ketika itu.

Loketz Syair

0 Response to "PEREMPUANKU"

Bila Anda Puas Berikan Komentar